Milenial masih sering digunakan untuk menyebut generasi muda, namun generasi remaja saat ini adalah Gen Z yang lahir antara tahun 1995 hingga 2005. Z. Anda mungkin sudah sering melihatnya di berita dan media sosial. , Generasi sekarang dibedakan dengan istilah Baby Boomer, Gen X, Gen Y (Millenial), dan Gen Z. Ini jelas, tetapi Anda mungkin bertanya-tanya mengapa Anda perlu menggunakan istilah-istilah ini untuk membedakan antar generasi. Namun bagaimana jika perbedaan antara Milenial dan Gen Z dianggap sebagai generasi muda yang paling banyak dibicarakan saat ini? Mari kita bahas lebih lanjut.
Apa itu Generasi?
Menurut Kupperschmidt (2000) (dalam Putra, 2016) Generasi adalah sekelompok orang yang memiliki kesamaan tahun lahir, umur, lokasi dan juga pengalaman historis atau kejadian-kejadian dalam individu tersebut yang sama yang memiliki pengaruh seignifikan dalam fase pertumbuhan mereka. Jadi, dapat dikatakan pula bahwa generasi adalah sekelompok individu yang mengalami peristiwa – peristiwa yang sama dalam kurun waktu yang sama pula.
Generasi X
Generasi X lahir diantara tahun 1930 hingga 1980. Generasi X adalah generasi yang lahir pada tahun-tahun awal dari perkembangan teknologi dan informasi seperti penggunaan PC (personal Computer), video games, TV kabel dan internet.
Generasi X ini mampu beradaptasi dan mampu menerima perubahan dengan cukup baik sehingga dapat dikatakan sebagai generasi yang tanggung, yang memiliki karakter.
Ciri Karakteristik Gen X
Banyak akal, independen, butuh kenyamanan emosional, lebih suka sesuatu yang informal dan punya kemampuan usaha/berdagang dibandingkan baby boomers. Kehidupan antara pekerjaan dan personal balance, mengembangkan kesempatan yang dipunyai, menyukai hubungan pekerjaan yang positif dan menyukai kebebasan dan punya ruang untuk berkembang.
Generasi Y
Generasi Y lahir diantara tahun 1980 hingga 1995. Generasi Y dikenal dengan sebutan generasi mellenial atau milenium. Generasi Y ini banyak menggunakan teknologi komunikasi instant seperti email, SMS, instant messanging dan lain2. Hal ini dikarenakan generasi Y merupakan generasi yang tumbuh pada era internet booming (Lyons, 2004) (dalam Putra, 2016). Tidak hanya itu saja, generasi Y ini lebih terbuka dalam pandangan politik dan ekonomi, sehingga mereka terlihat sangat reaktif terhadap perubahan lingkungan yang terjadi di sekelilingnya.
Ciri Karakteristik Gen Y
Lebih berkomitmen terhadap perusahaan, pekerjaan merupakah salah satu prioritas, tapi bukan prioritas utama, menyukai peraturan yang tidak berbelit2, menyukai keterbukaan dan trasnparansi. Dalam pekerjaan, team orientation fokusnya. Menyukai feedback dan juga suka tantangan baru yang menantang yang membuat diri mereka harus pushed their limits.
Generasi Z
Generasi Z lahir diantara tahun 1995 hingga 2010. Generasi Z merupakan generasi yang paling muda yang baru memasuki angkatan kerja. Generasi ini biasanya disebut dengan generasi internet atau Igeneration. Generasi Z lebih banyak berhubungan sosial lewat dunia maya. Sejak kecil, generasi ini sudah banyak dikenalkan oleh teknologi dan sangat akrab dengan smartphone dan dikategorikan sebagai generasi yang kreatif.
Ciri Karakteristik Gen Z
Lebih menyukai kegiatan sosial dibandingkan generasi sebelumnya, lebih suka di perusahaan start up, multitasking, sangat menyukai teknologi dan ahli dalam mengoperasikan teknologi tersebut, peduli terhadap lingkungan, mudah terpengaruh terhadap lingkungan mengenai produk ataupun merek2, pintar dan mudah untuk menangkap informasi secara cepat.
Perbedaan signifikan antara generasi X Y Z
Perbedaan karakteristik yang paling signifikan antara generasi X, Y dan Z adalah penguasaan informasi dan teknologi. Bagi generasi Z, informasi dan teknologi adalah hal yang sudah menjadi bagian dari kehidupan mereka, karena mereka lahir dimana akses terhadap internet sudah menjadi budaya global, sehingga berpengaruh terhadap nilai dan pandangan tujuan hidup mereka.
Pada tahun ini, rata-rata di dunia pendidikan, generasi yang paling banyak sedang menempuh jenjang perkuliahan adalah generasi milenial. Dimana generasi milenial biasanya menyukai sesuatu yang out of the box, sangat suka tantangan dan penghargaan. Mereka cenderung overconfidence, berani mengungkapkan pendapat, baik langsung ataupun lewat media sosial. Generasi ini (milenial) tumbuh seiring dengan munculnya berbagai terobosan baru dalam teknologi komunikasi, dari mulai SMS, Email, aplikasi Instant Messaging seperti BBM, Whatsapp, Line, dan berbagai bentuk komunikasi tertulis lainnya. Bentuk komunikasi tertulis dirasa lebih nyaman dan tepat oleh generasi milenial.
Generasi milenial juga cenderung menciptakan lingkungan kuliah, kerja dan percakapan sehari-hari yang tidak terlalu formal. Hal ini menunjukkan bahwa milenial lebih menyukai semua bentuk komunikasi yang lebih bersahabat dan nada bicara yang lebih akrab.
Usia produktif sekarang didominasi oleh Gen X Milenial dan Gen Z
Attention span yang rendah.
Gen Z lahir di kala internet dan media sosial sudah menjadi bagian keseharian kita dan dari kecil mereka terbiasa memegang gadget serta menerima arus informasi terus-menerus dari media sosial dan internet. Aplikasi-aplikasi populer yang digunakan oleh Gen Z seperti Instagram Story dan TikTok umumnya berdurasi super singkat sehingga Gen Z terbiasa memroses sebuah informasi dengan cepat namun di saat yang sama fokus mereka juga mudah teralihkan dan attention span mereka lebih rendah dari generasi sebelumnya.
Terbiasa multi-tasking.
Meskipun lebih sulit fokus dibanding Millennial, namun Gen Z lebih terbiasa multi-tasking. Mereka terbiasa mengerjakan tugas namun masih tetap bisa sambil mendengarkan lagu atau mengecek ponsel atau bisa menonton serial televisi dengan membuka tugas di laptop dan sambil membalas message atau melakukan video chat dengan teman.
Gen Z lebih berani wirausaha.
Sebagian Millennial lebih nyaman memilih jalur karier sebagai pegawai di sebuah perusahaan sementara sebagian lain berani membuka usahanya sendiri sebagai entrepreneur. Kultur entrepreneurship ini akan semakin kuat di Gen Z karena mereka telah melihat banyak contoh yang sukses dari berwirausaha dan pada dasarnya mereka menginginkan lingkungan kerja yang lebih independen dan tidak kaku.
Gen Z berpikir dan berpandangan lebih global.
Millennial dianggap sebagai generasi global pertama karena mereka tumbuh seiring perkembangan internet, namun Gen Z adalah generasi yang lahir ketika sistem internet dan jaringan global sudah tertata mapan dan dunia sudah semakin “dekat” berkat internet. Hal ini membuat banyak Gen Z lebih terbiasa menerima informasi dari mancanegara dan bagaimana peristiwa di belahan dunia lain bisa memengaruhi mereka. Mereka pun semakin familiar dengan konsep diversity dan isu sosial. Rata-rata Gen Z memiliki ponsel pertama mereka di umur 10,3 tahun dan sebelumnya pun banyak yang tumbuh besar dengan bermain di ponsel atau tablet milik orangtua mereka. Maka tak heran bila smartphone menjadi metode komunikasi pilihan mereka. Rata-rata, Gen Z menghabiskan 3 jam per hari di gadget mereka.
Gen Z lebih realistis sementara Millennial lebih idealis.
Millennial dianggap generasi berpandangan optimis karena mereka tumbuh besar ketika ekonomi masih cenderung stabil dan reformasi membawa harapan baru bagi kehidupan yang lebih baik sementara Gen Z tumbuh besar melihat berbagai peristiwa yang mengubah dunia, termasuk pandemi COVID-19 dan tantangan finansial yang dihadapi orangtua, lingkungan, ataupun diri mereka sendiri. Banyak yang memperkirakan bahwa Gen Z akan tumbuh menjadi generasi yang lebih paham pentingnya berinvestasi untuk jangka panjang dibanding banyak Millennial yang mengusung semangat YOLO (You Only Live Once).
Gen Z fokus menabung sementara Millennial fokus mencari pengalaman.
Anak muda saat ini cenderung lebih tertarik menyimpan uang dengan menabung atau berinvestasi dibanding ketika generasi Millennial berada di usia yang sama. Gen Z lebih tertarik mengeluarkan uang untuk sesuatu yang punya value dan berkualitas tinggi, sementara generasi Millennial adalah generasi yang lebih tertarik dengan proses membeli barang itu sendiri dan gemar mencari pengalaman baru dengan traveling.
Gen Z lebih suka kerja mandiri.
71 persen Gen Z mengaku mereka percaya kalimat “kalau kamu ingin sesuatu berjalan dengan baik, kamu harus melakukannya sendiri.” Ketika diberikan opsi untuk mengatur meja kerja, Millennial cenderung menyusun meja kerja tersebut melingkar agar lebih mudah berkolaborasi, sementara Gen Z akan lebih kompetitif dengan rekan kerja mereka dan punya mental do-it-yourself yang kuat. 69 persen Gen Z juga mengaku lebih suka punya meja kerja sendiri dibanding harus sharing dengan orang lain seperti yang biasa kita lihat di tempat kerja open space yang populer di kalangan Millennial.
Gen Z lebih suka menyimpan info pribadi.
Tujuh puluh persen Gen Z mengaku lebih bersedia membagikan informasi personal ke binatang peliharaan dibanding dengan atasan mereka. Sebagai generasi pionir digital, Millennial menggunakan media sosial untuk membagikan opini, pemikiran, dan update kehidupan mereka sehari-hari. Dengan makin maraknya pencurian data dan informasi, Gen Z justru cenderung lebih selektif dan memikirkan ulang informasi yang ingin mereka bagi ke dunia maya. Itu sebabnya Gen Z lebih tertarik dengan aplikasi seperti Snapchat karena konten di dalamnya punya batas waktu yang singkat dibanding jejak-jejak virtual yang akan terus ada di Twitter atau Facebook.
Generasi X Y Z Parent Binus
Dari pembahasan diatas menarik bukan soal Gen X Y dan Z. Mereka memilki berbagai keunikan masing-masing dan ciri yang berbeda tergantung mereka lahir di tahun berapa. Bagikan artikel ini jika dirasa bermanfaat. Terimakasih.
dw4llr