Bingung Bisnis Apa? Bangkrut, Startup, Valuasi apalah itu OMONG KOSONG!

Oby Zamisyak

Pada bulan Desember 2018 saya memutuskan menutup bisnis Robot Edukasi saya. Pada saat itu sudah lumayan, kami memproduksi sekitar 100pcs per bulan. Penjualan juga terus meningkat. Namun problemnya ada di cashflow, dimana bisnis saya saat itu ketergantungan dengan uang pemodal yg mensupport penuh biaya produksi. Dari sini saya temukan ketidak seimbangnya bisnis saya dalam hal pembayaran konsumen yang telat dan pembayaran pengembalian dana produksi yang tidak boleh telat. Akhirnya saya Jobless dari bulan Januari 2019 – Mei 2019. Kerjaan saya cuman kesana kemari nyari peluang bisnis, kesana kemari belajar ini itu. Dan Alhamdulillah saya menemukan titik balik. Mungkin tulisan ini terkesan menggebu-gebu. Namun jika anda dalam posisi saya saat itu, anda akan bingung harus ngapain.

21 Maret 2019 – Bencana Ide Bisnis yg Hanya di Angan-angan

Manusia tidak bisa terlepas dari teknologi. Manusia semakin hari semakin membutuhkan teknologi. Dan ini membuat perilaku manusia berubah dengan mengikuti teknologi yang ada. Dalam dunia bisnis ada Namanya perilaku konsumen, apa itu perilaku konsumen? Perilaku konsumen merupakan suatu proses yang berkaitan erat dengan proses pembelian, pada saat itu konsumen melakukan aktifitas-aktifitas seperti melakukan pencarian, penelitian, dan pengevaluasian produk. Perilaku konsumen merupakan hal-hal yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Maka dari itu, perilaku konsumen perlu kita lihat melalui trend. Trend bisnis jaman sekarang semua serba digital. Beli makan bisa lewat online, ojek saja sudah online dan berbagai macam kebutuhan konsumen bisa dipenuhi dari online. 

Terus, bagaimana kita membuat ide bisnis yang cemerlang untuk menghadapi perkembangan teknologi dan perilaku konsumen yang terus berubah? Sebaiknya kita mulai dari hal yang paling dasar. 

Masalah, tujuan bisnis adalah menyelesaikan masalah konsumen.

Ya dalam mencari akar masalah akan mendapatkan ide bisnis yang menarik. Sebagai alat bantu mencari akar masalah, coba kita lihat misalnya gojek menyelesaikan masalah kurangnya transparansi harga saat naik ojek pengkolan. Maka gojek membuat system order ojek online untuk memberi tahu harga sebelum konsumen order. Ruangguru.com menyelesaikan masalah sulitnya mencari tentor atau guru privat mata pelajaran sekolah dan membuat paket video belajar lewat online. Maka ruanguru.com membuat system mempertemukan guru dan murid dengan satu aplikasi serta konsumen bisa memilih guru sesuai budget karena sistemnya transparan. Lalu indobot.co.id menyelesaikan masalah orang tua yang bingung karena anaknya suka otak – atik barang elektronik yang aslinya normal jadi rusak. Maka indobot.co.id membuat robot edukasi sebagai media pembelajaran robotika serta media yang dapat diotak – atik secara bebas karena indobot juga menyediakan layanan online untuk meng-upgrade robot menjadi hal lain yang bermanfaat. Sudah kebayang kan ide bisnis itu munculnya darimana? Sebelum lanjut, ambil sebuah kertas dan tuliskan kira – kira masalah apa yang akan kalian selesaikan.

Potensi pasar, bisnis tanpa tau potensi pasar adalah hal yang sia-sia

Potensi pasar merupakan hal yang sangat penting. Ini akan berkaitan dengan apakah bisnis yang anda bangun merupakan bisnis yang menuju kecerahan atau malah bisnis yang sudah mulai surut. Coba kita lihat beberapa contoh bisnis ini. Dulu orang setiap lebaran mengirimkan ucapan hari raya menggunakan kartu ucapan namun sekarang sudah digantikan dengan social media maupun aplikasi chatting. Maka apakah bisnis kirim surat menyurat masih terdapat potensi pasarnya? Tidak, bisnis yang seperti ini sudah waktunya surut karena digantikan oleh teknologi digital. Maka hal yang seperti ini perlu diperhatikan. Selain itu bisnis yang mulai surut yaitu bisnis yang masih memanfaatkan gerai atau toko offline. Sekarang Namanya toko online sudah menjamur dimana-mana. Bahkan tingkat keamanan jual beli secara online sudah sangat baik karena hadirnya tokopedia, bukalapak, dan shopee. Maka bisa kita lihat, jika kita mulai berbisnis dengan sewa toko maupun gerai maka jangkauan pasar kita sangat terbatas. Namun jika online maka jangkauan pasar akan lebih luas. Sebelum lanjut, silahkan isi lagi kira – kira potensi pasar dari ide bisnis kalian bagaimana? 

Faktor yang berpengaruh, faktor ini adalah regulasi pemerintah

Setelah kita merumuskan ide bisnis mulai dari masalah hingga potensi pasar, maka kita tidak boleh lupa lokasi bisnis yang akan dijalankan. Kenapa lokasi? Ya kita berbisnis di suatu negara. Maka dari itu kita harus mematuhi regulasi negara yang kita tempati untuk bisnis. Di Indonesia ada bisnis yang dilarang oleh pemerintah. Walaupun kebutuhan pasarnya besar dan potensi pasarnya luar biasa, semua itu akan percuma ketika negara yang kita tempati untuk berbisnis melarangnya. Kita ambil contoh seperti prositusi, narkotika dan jual beli menggunakan uang digital seperti Bank Indonesia menyatakan bahwa alat pembayaran yang sah di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang. Maka dari itu kita sebelum merealisasikan ide bisnis maka kita perlu melihat regulasinya juga.

Merangkum tahapan dalam membuat ide bisnis hingga merealisasikan maka kesimpulanya adalah kita sebagai generasi penerus bangsa Indonesia haruslah cerdas dalam menyampaikan gagasan. Salah satu bentuk gagasan yang cerdas adalah melalui bisnis. Selain kita bisa membantu orang lain untuk menyelesaikan masalah, maka kita juga dibayar oleh mereka. Sehingga perputaran uang akan semakin besar sehingga semakin besar perputaran uang maka akan semakin sejahtera bangsa Indonesia kita. Maka dari itu mulailah membuat ide bisnis sekarang juga karena banyak orang yang diluar sana membutuhkan pekerjaan yang layak. Perlu diketahui ternyata UMKM dan Wirausahawan Sosial menyerap tenaga kerja sebesar 97% dari Penduduk Indonesia. Maka dari itu, mari kita menjadi Wirausaha yang akan menjadi pahlawan bangsa kita. 

22 Maret 2019 – Bisnis Valuasi Membawa Bencana untuk Anda yang Tidak Cerdas

Start Up menjadi trend anak muda sekarang ini. Banyak anak muda yang memiliki ide luar biasa untuk menyelesaikan masalah yang ada.  Namun kadang para anak muda lupa akan pondasi bisnis yang sebenarnya. Mereka terlena karena mendapatkan pendanaan baik dari pemerintah ataupun swasta. Hal ini lah kadang menjadi boomerang atau bencana bagi Start Up. Apakah itu? Kehabisan dana atau Bahasa kerenya yaitu Run Out of Cash. Hal ini bisa saja terjadi pada anda karena pondasi bisnis yang anda ciptakan belum kokoh. Pondasi disini adalah cashflow. Perputaran kas inilah yang akan menentukan pondasi bisnis anda. Ada beberapa Start Up yang bakar-bakar duit seenaknya saja karena merasa mendapatkan pendanaan terlalu mudah. Kalau anda pintar dalam merancang bisnis berdasarkan TAM (Total Adressable Market) maka bisnis valuasi ini cocok. Kalian bodoh amat sama profit yang penting valuasi naik. Kalian tinggal goreng aja valuasi dengan cari injeksi sana sini. Menawarkan exit yang menarik dll. Silahkan bila anda mampu, namun hanya 0,000000001% founder yg sukses dalam bisnis valuasi. Karena sebenarnya ini bukan bisnis. Tapi sebuah permainan uang. Uang create money. Happy Overthinking.

Baca Juga

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar