Tidak pernah mudah untuk memberhentikan kerja seorang karyawan, terutama bagi anda yang pertama kali.
Cerita pemberhentian kerja pertama di startup saya
Pada awalnya, anda berfikiran bahwa pemberhentian kerja hanyalah sebuah sikap yang tidak terpuji karena namanya manusia pasti melakukan kesalahan. Namun banyak yang melakukan ini karena berbagai faktor seperti finansial perusahaan, masalah kepercayaan, job yang tidak terselesaikan, tidak sevisi hingga perbuatan tercela seperti mencuri dll.
Pertama kali saya memberhentikan kerja karyawan yang saat itu merupakan karyawan tetap (pada waktu itu belum paham PKWT dan PKWTT). Dia sangat berbakat di bidangnya, yang membuat saya mengabaikan masalah itu pada awalnya.
Saya memutuskan untuk berbicara dengannya untuk mencoba menemukan solusi. Saya benar-benar ingin membantunya karena bakatnya. Kemudian kami mengobrol dan ternyata tidak ada yang berhasil. Tidak ada hal yg bisa disepakai berdasarkan visi misi Startup kami pada saat itu (2018).
Ketika perusahaan mulai harus berbenah tentang produk tapi ttp kukuh harus melakukan produksi. Pada saat itu saya tahu seseorang ini harus diberhentikan. Namun saya tetap memberikan pelatihan tambahan untuk move on ke produk lain. Namun selalu gagal untuk tetap di produk kami pada waktu itu.
Keputusan saya sulit karena saya cenderung menjadi sangat emosional. Saya sangat peduli dengan kesuksesan mereka dan melakukan yang terbaik sehingga mereka merasa seperti bagian dari tim saya. Namun hal ini tetap harus saya lakukan demi perusahaan menuju visi misi yang diimpikan.
Memberhentikan orang tidak pernah menjadi lebih mudah, tetapi pertama kali bisa menjadi yang terburuk, terutama jika seseorang adalah salah satu karyawan awal startup. Berikut adalah beberapa cara agar prosesnya berjalan sedikit lebih lancar:
Kapan waktu yang tepat untuk memberhentikan kerja seorang karyawan?
Lihat kembali pelanggaran yang dapat digunakan dasar pemberhentian kerja. Kegiatan ilegal, seperti pencurian, berbohong, penipuan atau penyerangan, dapat menjadi alasan. Saat menuduh karyawan melakukan pelanggaran semacam itu, pastikan Anda memiliki bukti untuk mendukungnya. Saya pernah mendapati ini karena menyelewengkan uang bensin dengan menukar nota setiap hari dengan nominal tidak akal. Ternyata dia setiap gonta-ganti motor. Semua motor di rumahnya diisi bensin gratis oleh startup saya. Sungguh miris sekali yang dilakukan. Padahal gaji sudah UMR.
Memahami aturan hukum.
Kita hidup di negara hukum. Dimana sistem pemberhentian kerja juga memiliki aturan untuk memastikan Anda telah menggunakan aturan pemberhentian kerja dengan benar.
Pahami kebijakan ketenagakerjaan. Pahami kapan ilegal memberhentikan kerja seseorang untuk menghindari gugatan pemutusan hubungan kerja yang salah. Karyawan tidak dapat diberhentikan karena faktor-faktor seperti usia, jenis kelamin, orientasi seksual dan agama, whistle-blowing atau mengambil cuti untuk cuti medis atau militer.
Terkadang alasan interpersonal, seperti gagal berkomunikasi secara efektif, ketidakmampuan untuk bekerjasama dan bergaul dengan teman kerja, atau menolak bekerja sama dengan manajemen, dapat memicu pemutusan hubungan kerja.
Pastikan Anda memiliki semua alasan pemberhentian kerja
Proses pemberhentian kerja harus bijaksana dan menghormati karyawan dan transparan. Untuk memastikan bahwa pemberhentian kerja dibenarkan, lakukan hanya setelah serangkaian tinjauan kinerja dan pertemuan dengan karyawan tersebut.
Menyiapkan dokumen untuk menjelaskan keputusan pemutusan hubungan kerja kepada karyawan. Ini harus diambil dari catatan tertulis yang disimpan dari setiap tinjauan kinerja dan pertemuan dengan karyawan. Jika pekerja gagal untuk meningkatkan, maka pemberhentian kerja dilakukan langkah terakhir.
Cari tahu logistiknya. Karyawan akan memiliki pertanyaan tentang tanggal penghentian, kompensasi menurut aturan ketenagakerjaan. Tetapkan tanggal yang tepat untuk penghentian dan kumpulkan informasi dari SDM yang dapat berguna bagi karyawan.
Beritahukan dengan karyawan
Memberi tahu karyawan tentang pemberhentian kerja tidak pernah mudah. Tapi jangan pernah menutup-nutupi penghentian. Meskipun ini adalah percakapan yang sulit untuk dilakukan, jadilah 100 persen transparan. Beri tahu karyawan dengan tepat mengapa dia harus pergi dan berikan informasi yang dia butuhkan tentang pemutusan hubungan kerja. Pastikan untuk memberikan bukti mengapa penembakan itu terjadi. Dari presentasi contoh kinerja yang buruk atau kegagalan untuk memenuhi tujuan, karyawan akan belajar mengapa pemutusan hubungan kerja itu perlu.
Kehilangan pekerjaan adalah pengalaman traumatis. Dengarkan baik-baik dan jawab pertanyaan karyawan dengan empati dan penuh perhatian. Percakapan ini harus mengklarifikasi masalah apa pun sebelum dia meninggalkan perusahaan secara permanen.
Kesimpulan
Bersiaplah untuk konsekuensi. Jangan berharap karyawan menyukai Anda setelah pemutusan hubungan kerja. Hubungan yang awalnya baik akan menjadi tidak baik setelah pemberhentian kerja. Lakukan yang terbaik untuk tidak bereaksi terhadap situasi dan tetap tenang.
Yuk bagikan pengalaman yang anda alami saat pemberhentian kerja karyawan pertama Anda?
Sumber: https://www.entrepreneur.com/article/233022
okfwfj
hi