Good Leader Not Good Person

Oby Zamisyak

Good Leader not Good Person
Good Leader not Good Person

Mungkin judul ini terkesan antagonis. Namun ini adalah fakta sebenarnya bahwa good leader akan dimusuhi banyak orang. Kenapa good malah dimusuhi banyak orang? Terkadang hal baik itu tidak disambut baik oleh semua orang.

Di dunia startup top leader sering disebut CEO. Ada sebuah artikel dengan judul

You Can’t Make Everyone Happy.

Memang leader itu sarang hujatan. Bahkan dibelakang seorang leader menjadi bahan omongan ini itu. Sebagai pemimpin diawal pasti akan mengalami fase honeymoon. Ini terjadi di awal-awal kepala sekolah menjawab, pimpinan perusahaan baru dan lain sebagainya. Semua orang senang denganmu. Seiring berjalanya waktu perlu suatu kondisi dimana saya harus membuat keputusan. Setiap keputusan pasti ada yang pro dan kontra. Hal ini sangat wajar namun bagi anak-anak yang fresh graduate, anak mami atau anak baru gawe pasti dalam hati “ini bos gue apa sih bikin kebijakan ribet banget, harus ini itu bla bla.” Inilah yang disebut leader tidak dapat membuat semua orang bahagia. Kalau sudah mantap jadi pimpinan ya harus menerima kondisi seperti ini.

Kewajiban Seorang Leader

Banyak leader baru atau bahkan leader lama merasa perlu untuk membuat semua orang di perusahaan atau organisasinya bahagia. Namun kenyataanya hal ini seringkali merugikan mereka. Kebahagiaan orang-orang di perusahaan atau organisasi bukanlah kewajibanmu. Memimpin dengan bijak yang tidak memihak siapapun merupakan kewajiban leader. Adapun tujuan seorang pemimpin adalah untuk memahami kebutuhan dan mengarahkan perusahaan atau organisasinya menjadi lebih baik dari masa ke masa yang lebih sukses dan cerah. Selain itu, secara statistik tidak mungkin manusia dapat membuat semua orang senang dengan kita sebagai leader sepanjang waktu.

Leader yang Cerdas

Ini didasari bahwa leader yang cerdas tidak fokus untuk membuat semua orang bahagia. Sebaliknya, leader yang tepat adalah mengumpulkan informasi sebanyak mungkin, sehingga keputusan yang dihasilkan adalah yang terbaik bagi perusahaan atau organisasinya. Leader yang kuat memahami bahwa setiap keputusan yang dibuat bertujuan untuk kemajuan perusahaan secara menyeluruh.

Keunikan Setiap Leader

Layaknya sebuah brand yang mengeluarkan produk pasti punya strategi masing-masing untuk membuat Unique Selling Proposition (USP). Sama halnya setiap leader punya keunikan masing-masing. Setiap kebijakan yang keluar dari mulut leader juga merupakan cerminan dari kepribadian leader itu sendiri. Saya di Indobot Academy memiliki beberapa keunikan dalam memimpin perusahan saya. Namun hal ini saya lakukan karena setiap hari saya masuk jam 08.00-16.30 WIB melihat langsung aktivitas tim saya sampai pada level kita diskusi setiap menit bareng mereka. Mungkin hal ini wajar di perusahaan saya yang masih kecil namun hal ini tidak kalian temukan di perusahaan besar yang sudah memiliki tim banyak.

Leader yang Belum Pernah Bekerja di Manapun

Memang benar saya belum pernah bekerja dimanapun, bahkan magang juga asal-asalan. Hasilnya saya tidak pernah memiliki leader secara langsung. Sehingga di awal-awal saya menjadi orang yang sangat galak, dominan, ketus, perfeksionis, moody, keras kepala dan tidak sabaran. Bahkan saya tidak suka dengan keramaian hingga di kantor saya hening hanya suara keyboard dipencet dan mouse diklik. Tidak ada lagu hokya hokya di perusahaan saya. Ya hal ini karena saya merasa keganggu kalau ada yg tidak saya inginkan berada di tempat saya kerja. Saya paling tidak suka kalau diganggu soal diluar pekerjaan. Misal temen ngajak main di jam kerja atau tiba-tiba ada yang datang ke kantor untuk ngobrol. Ini sangat mengganggu bagi saya yang tidak suka keramaian. Kadang ini yang membuat saya tidak punya teman akrab satupun di lingkungan kerja bahkan ini terjadi sejak saya sekolah hingga lulus kuliah.

Saling Maklum Saling Koreksi

Tim internal Indobot Academy merupakan tim militan yang memang diawal saya bentuk memiliki 3 value yaitu Speed, Innovation dan Responsibility. Value ini sangat tercermin di budaya kerja yang serba cepat di perusahaan. Ada beberapa hal yang saya kritisi saat saya memimpin.

  1. Pentingnya Log History Data
    Banyak orang yang tidak sadar melakukan ini itu dan kadang berhasil melakukan sesuatu tetapi tidak bisa mengulangi apa yang sudah pernah dilakukan. Disini peranya data, saya selalu membuat semua alur bisnis memiliki log history. Data yang sudah disimpan di log akan menjadi acuan pengambilan keputusan. Kadang tim sudah diingatkan ini itu untuk mencatat secara text digital namun banyak yang menyepelekan. Ya sudah peran pemimpin keluar nih kadang saya ngomel, nyalahin sana sini dll. Tapi yang perlu diketahui bahwa hal ini saya lakukan untuk kebaikan perusahaan.
  2. Semua Harus Terukur
    Saya sering minta berapa jumlah user register hari ini? ada 2000. Nah 2000 dapat darimana saja? Dari web semua pak, kan semua pendaftar masuk web. Bukan cuy, itu web kan ada analyticsnya ya kamu baca analyticsnya kalau mereka masuk darimana saja. Darisini kan kita ngerti budget iklan mana yang harus difokuskan, campaign apa yang harus ditingkatkan. Kalau cuman lihat angka 2000 anak SD aja juga bisa. Nah hal yang seperti ini sering terjadi di kantor. Hanya dengan angka yang tidak terukur sudah jadi bahan omelan dan bikin badmood. Memang ini karakter saya tapi ya gimana lagi semua untuk kebaikan perusahaan.
  3. Meeting yang Efektif
    Saya paling nggak suka kalau ada meeting yang menye-menye molor sana sini nggak jelas arah pembicaraanya. Kadang meeting yang nggak jelas selalu ditemani dengan snack dan minuman. Kadang saya mikir ini meeting apa ngobrol sih. Nggak ada goals, nggak ada outline meeting, bahan juga nggak ada. Terus ngapain ini waktu saya habiskan di meeting ini. Saya lebih suka meeting dengan outline meeting yang jelas. Ngomongin apa, bahannya ada dan semua jelas dari A-Z tujuan meetingnya apa. Pandemi membuat gaya meeting saya dan tim menjadi lebih singkat. Kadang kita melakukan Quick Meeting 15-30 menit ke kolega kita dari perusahaan lain secara cepat dan to the point. Ternyata gaya seperti ini juga ditiru sama perusahaan lainnya. Mereka awalnya meeting bisa 3 jam sekarang mereka 45 menit sudah terasa lama. Inilah yang saya sebut salah satu value perusahaan terpenuhi yaitu Speed. Semua serba cepat dan efektif.
  4. Inovasi dan Tanggung Jawab
    Kedua hal ini sudah tidak bisa di nego lagi. Karena perusahaan kita bergerak di bidang jasa ya makanya tanggung jawab itu penting. Kadang kita bermuka dua, di belakang layar marah di depan konsumen kita senyum bahagia. Saya yakin ini juga dialami oleh banyak perusahaan diluar sana. Memang profesionalitas sangat penting ya. Kemudian inovasi menjadi salah satu cara mengatasi masalah yang ada di perusahaan. Kita lihat ya banyak sekali problem atau challenge baru dari saat pandemi hingga setelah pandemi. Disini perusahaan dituntut untuk inovasi. Sudah tidak ada lagi zamannya zona nyaman. Semua instansi pasti melalukan inovasi, itu para ASN PNS dll aja sudah tidak bisa leha-leha lagi. Bahkan di perusahaan saya sering sekali kalau ada tim yang nganggur saya suruh belajar hal baru. Bukannya santai-santai karena menurut saya waktu sangatlah berharga. Mungkin terkesan saya nggak mau rugi ya tapi bukan itu, saya nggak mau mereka punya skill yang biasa aja. Mereka harus jadi orang yang luar biasa.

Tetap Belajar Jadi Leader yang Baik

Itulah gambaran saya sebagai leader. Mungkin disini banyak yang membaca dari tim saya, teman-teman saya dan siapapun itu. Namun yang perlu dipahami adalah setiap pemimpin punya gaya memimpin sendiri. Mereka tidak jahat tapi mereka terpaksa melakukan ini semua demi kebaikan bersama dan tumbuh bersama. Coba dulu 2015-2018 saya jadi budaknya karyawan, kalau kerjaan nggak selesai saya yang ngerjain. Kalau ada yang izin saya bolehin dengan mudah. Kalau saya yang repot dan perlu izin karyawan yang merengek-rengek nanti gimana ini dan itu. Jadi sebenarnya saya pemimpin apa babunya mereka? Ya itulah kondisi saya saat itu, alhasil perusahaan bangkrut tahun 2018 dan memulai membuat tim lagi dari 0 di tahun 2019. Alhamdulillah tim semakin solid semakin cepat, berinovasi dan tanggung jawab dengan perannya masing-masing. Good leader not good person.

Baca Juga

Bagikan:

Tags

Tinggalkan komentar